Review Online Coaching Herbalife

Note: saya bukan coach, bukan pula member.

Nyambung tulisan yang kemarin yah. Setelah nimbang berat badan dan ternyata kelebihan banyak itu, saya bertekad pengen langsing lagi. Iya pengen langsing, bukan sekedar sehat tapi juga langsing wkwkwk… Ya gimana dong yah kalo perut buncit jujur aja bikin saya nggak nyaman, plus baju2 yang tak lagi indah kalau dipakai dan komentar teman2 hahahaha… Yang paling ngaruh sih jadi nggak pede banget. Mulai dari situ, mulailah saya melirik2 catering-catering diet yang bertebaran di instagram. Sejak saat itu (pertengahan November 2018), ads di instagram mulai bertebaran catering dan aplikasi2 weight loss program, salah satunya adalah Noom. Karena tertarik dengan tagline-nya yang mengklai bakal jadi program berat badan yang terakhir kita coba, saya pun daftar untuk free trial.

Namun demikian, sesaat setelah daftar muncul lah iklan Diet Online Coaching di iklan IG, kukukukuku dasar wanita saya pun mulai tergoda. Ketika dibuka, IG si embak ini isinya tips2 diet dan penawaran program kelas diet selama 10 hari. Entah ada angin apa Read More »

Turning Point

Ketawa dulu boleh lah ya, wkwkwkwk… Kasian amat ini blog dibukanya kalau pas ada tugas IIP aja #pukpukduagorila Kemarin kepikiran bikin blog lagi karena sekarang lagi seneng-senengnya mengubah pola makan. Iya, bukan diet sih saya pengennya. Tapi mengubah pola makan supaya lebih aware aja sama apa yang masuk ke tubuh. Namun demikian, tadi ketika habis daftarin alamat baru (walau masih pake akun yang sama) entah kenapa tiba2 kepikiran betapa kasiannya ini blog kalo dianggurin hahahah… So here it is.

Berawal dari saya masuk asrama pre-departure training program selama 4 bulan, berat badan yang sejak lahiran anak kedua emang stuck di atas angka 60, naik drastis banget. ya gimana nggak naik, kamar di lantai 2, kelas di lantai 1. Makan dan laundry dikasih fasilitas. Kalo seharian nggak keluar gedung asrama, berarti kita ya disitu aja selama 24 jam. Nggak pergi2. Belum lagi makanan catering yang pilihan menunya banyak 3x sehari dan 2x coffee break. Alhasil begitu keluar asrama dan nimbang di kantor, berat badan mbaknya menyentuh angka 69 hahahaha… Langsung panik dong. Pantesan celana kerja langsung nggak cukup.

Sejak saat itu, saya jadi bertekad entah gimana caranya harus turun berat badan. Ternyata, perjalanan menjadi langsing kembali itu susah wkwkwkwk… Jadi yah, sampai sekarang masih berusaha. Hopefully, bisa konsisten makan sehat dan olahraga sampai seterusnya.

Bunsay Level 11 Day 10: Percaya Diri Mendidik Seksualitas Anak di Era Digital

Kelompok 10: Fasta, Nika, Erna, Ajeng

This slideshow requires JavaScript.

Pertanyaan

1. Yani
Mba, bagaimana ya menjelaskan ttg seksualitas kepada anak sesuai usia, krn kan selama ini dianggap tabu ya… adakah referensi yg bs digunakan?

Terima kasih mba Yani utk pertanyaannya.
Sblm menjawab, izin menyamakan pengertian seksualitas ya.
Seksualitas bknlah tentang seks, melainkan dapat berupa pengenalan gender, pemahaman pubertas.
Pengenalan gender dpt dilakukan sejak usia dini spt: Adik perempuan spt Ibu, kl pipis di toilet perempuan ya.
Pemahaman pubertas misal kita bs masuk ketika anak2 bertanya.
“Ma, knp di ketiak Mama ada rambutnya?”
“Ini salah satu tanda perubahan dr anak-anak menjadi dewasa, Dek. Nanti Adek juga akan tumbuh rambut di ketiak jika umurnya sudah menuju dewasa.”

Tambahan contoh percakapan orangtua-anak:
“Dulu waktu Ayah kecil, Ayah penasaran tentang……….. Waktu itu Ayah tidak bisa bertanya ke siapa-siapa soal ini, malu. Ayah baru tahu pas sudah SMA. Sekarang kalau kamu merasa penasaran soal sesuatu, tanya saja sama Ayah. Ayah janji tidak akan marah sama pertanyaan-pertanyaan kamu πŸ˜ŠπŸ‘ŒπŸ»”

betul Mbaaa… terima kasih jawabanya πŸ€—
misal ke usia lbh lanjut, bertanya ttg mimpi basah, tentang perasaan ke seseorang, ttg gimana proses reproduksi sehingga ada anak…
usia baligh ini sih yg kepikiran bgt jd PR, adakah referensi yg ba dishare dlm menjawab tantangan2 yg sering dianggap tabu itu?

Jika anak bertanya, kita tenang dl, kendalikan diri, tarik nafas, dan cek pemahaman anak.
Lalu kita bs menjawab dg jawaban terbaik saat itu, tanpa dilebihkan atau dikurangi. Kemudian jika anak masih ingin tahu, baru kita memperbolehkan bertanya lg.
Referensinya ada di salah satu sumber bacaan kami:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2154055457954961&id=221502844543575

2. Yunita
Bagaimana cara menjauhkan anak-anak dr pornografi ketika sedang memegang gadget terkait fitrahnya? Terkadang anak melihat gadget temannya yang tidak diawasi ortunya di sekolah dan anak tanpa sadar telah menonton pornografi.

  1. Yang paling utama adalah menanamkan pemahaman tentang agama sedini mungkin. Dalam hal ini mengajarkan agama tidak sekedar anak menjadi bisa, misal bisa baca/hafal alquran, orangtua perlu menanamkan secara emosional agar anak menyukai aktivitas itu
  2. Menguatkan bonding antara orangtua dan anak seperti yang pernah di bahas di presentasi2 sebelumnya. Menjalin dan menjaga bonding dengan anak ini sangatlah urgent karena dengan ikatan yang kuat anak akan bisa lebih ‘mendengarkan’ orangtua
  3. Dengan nilai agama yang baik dan bonding dengan org tua yang baik pula diharapkan anak sudah dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk
  4. Kehidupan anak diluar ketika jauh dari orgtua bukanlah ‘kuasa’ kita untuk mencegahnya. Selain tentunya berdo’a ke Allah agar anak-anak kita dijauhkan dari hal-hal buruk dan menjerumuskan, ikhtiar kita membangun value ke anak semoga dapat membuatnya lebih bijak dalam mengambil apa yang baik dan meninggalkan apa yang buruk

3. Tary
Bagaimana jika anak sudah terlanjur terpapar pornografi?πŸ˜”

Berikan pemahaman bahwa yg sudah ia lihat tsb bukanlah hal yg baik. Misal:
“Ma, td aku lihat video orangnya tdk pakai baju.”
“Wah, Adek lihat dimana?”
“Di HP temen waktu istirahat sekolah tadi.”
“Apa yg sdg orang di video tsb lakukan, Dek? Koq ga pakai baju.”
“Iya, td Adek lihat yg laki2 buka pakaiannya di depan perempuan.”

Duh, naudzubillah min dzalik (sambil elus dada) 😭

Tenang dl Bun, tenang. Lalu kita jawab:
“Wah, ga boleh itu Dek, kita lihat video spt itu. Adek aja kl buka baju menyembunyikan diri kan ya dr orang lain. Lain kali tdk boleh lg lihat video spt itu. Kl diajak teman, jgn mau lagi. Adek main sama teman lain yg baik saja. Atau lapor Bu Guru.”

Kita jg bs komunikasikan dg gurunya di sekolah, Mba

Menurut kami yang perlu dilakukan awalnya adalah tetap tenang…………………………………………………
kemudian ajak diskusi hangat, minta anak menceritakan pengalaman dan pendapatnya dan kita dengarkan seutuhnya, dengarkan dan dengarkan, kemudian bisa ingatkan dengan ‘value’ agama dan ‘value’ keluarga, jelaskan konsekuensi dari paparan pornografi dan ‘value’ yang tidak terjaga, untuk kasus paparan pornografi yang sudah berat jangan ragu untuk berkonsultasi ke ahlinya (psikolog dan tenaga ahli lainnya)

4. Marisa
Era digital ini mempunyai 2 sisi. Baik dan buruk. Sehingga saya sebagai orangtua terkadang merasa parno. Apakah mengizinkan anak mengakses internet atau memberi batasan (misal saat ini anak boleh mengakses internet, hari sabtu dan minggu. Maksimal 1 jam). Padahal temans sebayanya sudah diberikan fasilitas internet tanpa batas.
Saya ingin bisa disiplin, namun dengan kasih sayang kepada anak. Memberi batasan yang tegas, tanpa terkesan kaku dan galak kepada anak.
Kiatnya bagaimana ya ?
Maaf kepanjangan.

Betul mba, ada 2 sisi mata pisau ya dan kita orangtua musti aware.
Kebijakan mba marisa membatasi penggunaan gadget kami rasa sudah merupakan bentuk ‘sayang’ ke anak, kembali lagi ke ‘value’ yang ada di keluarga mba Marisa 😊
Mungkin keluarga lain memiliki ‘value’ yang berbeda, dan bisa jadi berpotensi mempengaruhi ‘value’ anak kita ketika berada di lingkungan teman2nya
Mungkin yang bisa jadi pertimbangan adalah seperti jawaban poin 2⃣ di atas mba sebagai bentuk ikhtiar kita membangun imun anak mengambil hal baik dan meninggalkan yang buruk. Karena suatu saat memang mereka akan memiliki kehidupannya sendiri, berjuang sendiri di luar sana tanpa ada kita orangtua di dekatnya 😒 *jd melow

Sedikit tambahan..
Mengenalkan batasan kepada anak sangat penting agar anak dapat mengetahui hal yang boleh dan tidak…tentunya harus disertai dengan penjelasan..

Misal:
Gadget hanya boleh 1 jam saja agar kesehatan mata terjaga lalu anak bisa dialihkan untuk kegiatan lain
Dan yg terpenting stl diberikan penjelasan, batasan tsb disepakati semua pihak.
Kita jg sbg ortu hrs konsisten. Tegas bkn berarti tega/tdk sayang

5. wenti
Terima kasih materinya. Mau tanya ya. Menurut kelompok 10, kepercayaan yg seperti apakah yg bisa diberikan kepada anak dalam menghadapi era digital? Terutama jika kelak anak sudah aqil baligh, masuk usia remaja dan mengenal sosial media atau whatsapp misalnya. Apakah meminta password sosmed anak atau ngecek hpnya diam2 adalah sesuatu yg baik?

Bagaimana mengarahkan anak agar menggunakan sosmed dg bijak? Krn sekarang saja banyak sekali trend tak penting yg dilakukan remaja di media sosial. Dan anak bs terlanjur ikut ikutan sekalipun buat iseng.

Memberikan kepercayaan tentunya stl kita menanamkan value yg baik dlm keluarga ya mba. Boleh keluar rumah (tdk diam di rumah saja), bergaul dg berbagai macam orang, sampai rumah apabila anak bercerita kita dengarkan terlebih dahulu (tdk menjudge). Memperbolehkan punya gadget/media sosial sesuai usia. Misal FB min 13 tahun. Izin meminta password bila diperbolehkan atau saling berteman, jd kita tahu apa yg di-post anak. Kl diam2 sebaiknya jgn. Hargai privasi anak. Kl mau ngecek buka password yg sdh diberikan, blg dl.

Bgmn mengarahkan spy bersosmed yg baik?

  1. Jdlah teladan, ortu jg harus bijak terlebih dahulu dlm pemakaiannya.
  2. Beritahu apa sebaiknya yg boleh dan tdk boleh di-post. Misal yg tdk boleh di-post: no telp, alamat lengkap, dsb
  3. Tetap memantau. Jika ada post yg tdk baik, bertanya dl maksud post-nya, dan berikan pengertian post tsb tdk baik

6. yopi tessa
Bagaimana kalau anak dirumah sudah dibatasi dlm gadget.
Tapi ternyata diluaran, suka ke warnet, main game, krn teman2 pada seperti itu. Sudah bbrpa kali diberikan pengertian, malah sembunyi2. Bagaimana menyikapinya? Anak usia 11 tahun.

  • Diberikan alternatif kegiatan positif yg lain. Bs mengaji olahraga, musik, seni, dll
  • Dikuatkan family time-nya. Atau misal kegiatan dg salah satu orang tua: nge-game sama Ayah tp game yg bermanfaat, didampingi saat main game

πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚

Kesimpulan

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, terutama tentang seksualitas dan di era digital ini anak-anak dapat dengan mudahnya mencari informasi, sehingga rentan mendapatkan informasi yang salah atau yang tidak sesuai dengan tingkat pemahaman dan umurnya. Sedangkan orangtuanya masih tabu dan kelu untuk membicarakan seksualitas.

Memang, bicara seputar seksualitas dengan anak adalah momen yang sangat canggung tetapi pengetahuan seksualitas yang mumpuni dan keluar dari tabu adalah modal awal orang tua untuk menjelaskan tentang seksualitas.

Pastikan bahwa kita orang tuanya adalah sumber pertama dan utama yang siap menjawab dengan pengetahuan yang benar dan terpercaya anak dalam memahami seksualitas.

πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas

 

 

Bunsay Level 11 Day 9: Lingkungan dan Fitrah Seksualitas Anak

Kelompok 9: Erlina, Ika Peronika, Tri. File pdf disini

Bismillah.
Kami dari kelompok 9 akan share terkait Lingkungan yang menjadi salah satu faktor menumbuhkan fitrah seksualitas. Mari kita Mulai dengan berdoa teman-teman.

Baiklah, kita mulai dengan pengertian fitrah seksualitas.

  • Ust. Harry Santosa
    Fitrah Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati
  • Elly risman
    Fitrah seksualitas adaah bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. proses pembentukannya sangat bergantung kepada kehadiran dan kedekatan orangtua terhadap anak.

Read More »

Bunsay Level 11 Day 8: Keseimbangan Peran Orangtua dalam Pengasuhan Berkaitan dengan Maraknya LGBT

Kelompok 8: Dilla, Nares, Tary, Yesi
File PDF ada disini

This slideshow requires JavaScript.

Pertanyaan

1. Ika
Kalau penyebabnya faktor genetik gitu, apakah bisa di obati teman-teman?

Jawab :
🐾Di beberapa riset, ada intervensi terapi hormon di saat anak usia tertentu. Ada juga yang operasi modifikasi kelamin kalau ternyata hormon dominannya bukan yg sesuai tampilan badannya. Karena ada kasus anak2 yg dari kecil sudah merasa mereka LGBT

🐾Pendidikan agama yg ajeg
Pernah ada kasus dmn ada bawaan gay dr lahir tp krn dia dididik agamanya baik oleh orang tuanya, dia berusaha melaawan hasrat itu (walau berat)

2. Fara
Untuk case LGBT, karena faktor genetik, apa penyebab nya?
Adakah, deteksi dini yang bisa dilakukan?
Apa do dan don’t nya untuk ibu hamil?
Tadi baca : baru, tidak bikin stress ibu hamil aja

Jawab :
Sejak 50-60 tahun sudah ada berbagai riset tentang genetik mempengaruhi kemunculan homoseksualitas pada seseorang.. Hanya saja hasilnya tidak bisa generalisir.
Yg pernah diteliti adalah kelebihan atau kekurangan hormon androgen pada Periode gestasi awal (hamil muda). ada sindrom CAH (liat di slide) yang bisa dideteksi karena ada ciri2 tertentu yang mungkin muncul(mungkin juga tidak/tersamar).
Yang kami belum tahu adalah apakah di Indonesia, ahli fetomaternal melakukan check up sejauh itu.
Do and Dont nya.. sebenarnya sudah ditulis di solusi.
Yang utama adalah menyediakan lingkungan minim stres selama promil. Memang kadang tidak ideal untuk sebagian orang, tapi minimal kehamilan tsb adalah sesuatu yg memang diharapkan, bukan yg unplanned dan unwanted

3. Irma
Berhubung anakku perempuan dan laki2.. Bagaimana cara mengantisipasi agar adek ga kecederungan mainan kakaknya yg cwe dan sebaliknya.. Soalnya biasanya si adek ikut2an si kakak mainnya..
Minta tips2nya ya.. Klo ada rekomendasi mainan atau tontonannya jg boleh..

Jawab:
Pisahkan mainan pribadi dan mainan bersama.
Misal mainan pribadi anak cewe : barbie/boneka cewe
Misal mainan pribadi anak cowo : thomas n friends
Utk mainan bersama: Beli mainan yg warnanya netral, skrg banyak juga mainan masak2an/sapu2an/kasir2an yg netral warnanya.
untuk video sudah kami tanpilkan di pdf akan kami share kmbali disini

4. Nilla
Bagaimana cara menghindari LBGT pd anak2 saat berinteraksi dengan tmn sebayanya ?

Jawab :
Dari awal sudah diinfokan jenis kelamin apa si anak, dan jenis kelamin apa si temennya.
Dikasih tau apa itu aurat dan batas2an apa yg boleh dilakuin kalo main sm yg beda jenis kelamin (cth : tidak boleh bersentuhan berlebihan, tidak boleh memperlihatkan aurat kepada siapapun)

5. Firsty
misalkan contoh kasus anak yg sudah terkena sexual abuse, kasusnya dilecehkan sama org dekat, tapi dia simpen dan seolah baikΒ² aja, sampe saat nya anak itu dewasa dan berkeluarga apakah berdampak sama khidupan berumahtangganya?

Jawab :
🐾Sexual abuse itu biasanya tertanam dalam..
Gak ada istilah baik2 saja klo kena pelecehan seksual. Mereka biasanya tidak membicarakannya karena takut distigma negatif padahal mereka yg jd korban.

🐾Tergantung dr pribadinya. Trauma itu pasti karena pelecehan itu menyakitkan lahir batin.
Inilah pentingnya bonding antara ortu dan anak agar anak terbuka sm ortu. Disaat anak ada perbedaan perilaku si org tua bs melakukan pendekatan dan probing.

🐾Bisa ya, bisa tidak. Beberapa teman saya mendapatkan pelecehan seksual di masa kecilnya, bahkan ada yang dilakukan oleh oknum dokter gigi yang tiap bulan harus dia kunjungi,tapi Mama nya tidak menunggu di dalam, di saat ia menikah, ia sudah bisa memaafkan semua masa lalunya,tanpa ortunya tahu. Tapi memang si anak punya konsep diri yang sangat positif sejak kecil, self esteem nya kuat.

6. Yopi Tessa
Berhubung anakku laki2 4tahun suka liat bundanya dandan. Seringkali pengen minta lipstik, bedak, parfum dll. Pernah lipstik bunda dipake, sembunyi2… atau pake bedak dipojokan.
Itu bagaimana menyikapinya… khawatir jg..

Jawab :
Anak laki2 usia 4 tahun biasanya mencontoh perilaku ibunya. Kita amati saja apakah pure hanya bermain, atau jdi kebiasaan yg tidak wajar.
Diingatkan kembali apa kelaminnya, apa yg boleh dilakukan anak laki-laki dan yg tidak boleh. Lalu diberikan contoh.
Misal : “anak laki-laki tidak boleh pake makeup, liat deh ayah, paman, om, kakek tidak pake lipstick… Kamu laki-laki kayak ayah, paman, om, kakek, jadi tidak pake lipstick ya…”
Bisa jg kasih visualisasi wanita2 yg pk make up dan laki-laki yg tidak pake make up
Bila Ayah dirumah, ayah dapat mendampingi lebih banyak di waktu2 1821 atau wiken. Supaya seimbang role model laki2 dan perempuannya

7. Tya
Anak saya laki2 7thn, saat ini dia belum pernah bertanya. Tapi apabila dia melihat banci, khawatir dia bertanya itu laki2 atau perempuan, bagaimana saya menjawabnya ? πŸ€” harus sesuai fakta atau sesuai penampilan dan tingkah laku ?

Jawab :
Diinfokan apa itu banci dan jelaskan kalo perilaku begitu tidak lazim di masyarakat. Bagaimanapun anak harus tau yg mana salah dan benar dan menganalisanya, insya allah akan terbangun filternya di anak. Krn kita tdk bs mensterilkan anak hanya melihat yg baik2 saja…
Gaya bahasa disesuaikan dgn usia ya…
walopun ada orang laki yg berpakaian spt perempuan karena profesi (Cross dresser, tapi secara alami dia tidak gay)

8. Yunita
jika anak laki2 di cap cengeng oleh lingkungan, dan bahwa yg boleh mennagis hanya wanita dan laki2 gak boleh nangis, bagaimana memberi tahu lingkungannya dan anaknya sendiri agar tidak merasa seperti wanita?

Jawab :
Tanamkan ke anak menangis itu boleh asal tidak berlebihan . Siapapun(laki dan perempuan) boleh mengekspresikan perasaannya termasuk lewat menangis.
Karena menangis juga merupakan metode penyaluran (katarsis) emosi. Malah sebaiknya kita mengajarkan anak gradasi emosi supaya anak mampu mengenali dirinya sendiri (Ini kecerdasan emosional lho)
Sedikit tambahan : di jepang ada buku parenting berjudul “Nakeru Ko o Sodateyo”. artinya : Mari kita besarkan anak mampu menangis.
Karena jiwa yang lembut menghasilkan hati yang lembut dan pribadi yang ramah.
Kalau saya pribadi, saya selalu tarik anak disaat dia akan menangis di publik, biarlah dia menangis sepuasnya di saya. Karena orang lain suka ga peduli soal tangisan anak laki2.

 

Kesimpulan

Setiap manusia memiliki fitrah seksualitas dalam dirinya, laki-laki dan perempuan. Namun seiring berjalannya kehidupan, ada tantangan dan halangan seorang anak dalam menjaga fitrahnya seperti pergaulan yg bebas, parenting yang salah, media sosial dan sebagainya hingga berujung pada LGBT. Namun kita tidak boleh menutup mata ada LGBT yg cacat sejak lahir karena hormon dan genetik.

Alih-alih menumbuhkam fitrah seksualitas anak, orang tua malah membesarkan anaknya dgn stereotypengender. Padahal hal tsb justru mengkerdilkan anak dan berefek buruk secara jangka panjang.

Tugas kitalah sebagai madrasah pertama bagi anak untuk menjaga fitrah anak pada usia pengasuhannya, bahkan sejak dalam kandungan.

Agar kelak ketika kita harus melepas mereka pasa saat aqil baligh mereka sudah terbekali dengan fitrah yang ajeg sehingga akan lebih kuat menghadapi tantangan hidup.

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas

 

Bunsay Level 11 Day 7: Peran Vital Ayah dalam Pengasuhan Berbasis Fitrah Seksualitas Anak

Kami kelompok 7 yg beranggotakan : @Marisa Andi Bumbung , @Akmalia Maharani , @Yunitad dan saya sendiri irma

Akan membahas sedikit soal Peran Vital Ayah dalam Pengasuhan Berbasis Fitrah Seksual Anak
Disini adakah yg merasa Ayah si anak-anak kurang ikut serta dalam membangkitkan fitrah seksual anak?
Yuk, kita gandeng paksu untuk sama-sama membangkitkan fitrah seksual anak.

This slideshow requires JavaScript.

Pertanyaan

1. Nares
Bagaimana memperbaiki fitrah seksual yg saat kecil sudah berantakan, disaat kitanya sudah besar?

Mbak @Nareswari , maaf lama jawabnya, ngetiknya banyak typo.
Berikut yang bisa dilakukan :

  1. Memohon ampun kepada Allah dan meminta petunjuk diberikan jalan keluar dari setiap masalah.
  2. Melakukan healing pada diri sendiri, dengan konsultasi pada ahli agama / tenaga profesional.
  3. Memaafkan orang tua jika itu ada andil kesalahan orang tua.
  4. Memperbaiki apa yang salah sejak sekarang dan memotivasi diri sendiri untuk tidak mengulang kesalahan pada anak.

2. Yesi
Apa yang membuat kelompok 7 lebih mengangkat Peran Ayah daripada Peran Ibu untuk tema materi kali ini?

Tks mbak @Yesi ,
Kenapa memilih tema Ayah, berikut alasannya :
Saat ini fenomena yang terlihat secara umum adalah :

  1. Ayah jarang membersamai anak padahal dia adalah pemimpin yang kelak diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Dan kami ingin para Ayah sadar akan hal itu. Makanya, dengan tema ini, minimal kami bisa mencolek paksu untuk lebih aware.
  2. Anak kehilangan sosok ayah. Hanya terlihat di hari libur, dan juga masih sibuk dengan gawainya. Betapa anak merindukan sapaan, teguran, bahkan ngobrol dan bercanda dengan ayahnya.
  3. Rendahnya partisipasi Ayah dalam belajar parenting. Bila ada seminar atau workshop, peserta Ayah bisa dihitung jari. Padahal pengasuhan anak itu tugas ayah dan ibu.

3. Dwi Yunita
bagaimana memaksimalkan peran ayah dalam mendidik anak di era modern saat ini. Misalnya untuk Ayah yg bekerja menjadi pelaut, yg hanya bisa pulang ke rumah bbrp bulan sekali & berkomunikasi lwt telpon pun sulit karena kerjanya di tengah laut (misalnya).
Tks πŸ™πŸ»

Halo mbak @Dwi Yunita IIP, terima kasih sudah bertanya.
Beberapa alternatif solusi :

  1. Mencarikan sosok lain sebagai sosok pengganti. misal om, kakek, atau ustadz. Sehingga anak tidak kehilangan figur ayah.
  2. Memaksimalkan waktu yang ada selagi bertemu dengan anak. Dengan Menyusun kegiatan yang berhubungan yang membangkitkan fitrah seksual anak.
  3. Jika ayah tidak dapat menelpon karena sibuk/kendala komunikasi, maka memintanya untuk tidak melupakan anak-anaknya dalam doa. Daan yang pasti..doa yang datangnya dari hati..akan sampai ke hati juga.
  4. Peran ibu disini penting. Untuk selalu mengingatkan, bahwa sosok ayah tetap ada. Dan tidak lupa mendoakanya kembali dari ibu dan anak-anak untuk ayah.

4. Tya
Boleh kah ayah memandikan anak perempuannya ?
Jika boleh, sampai putrinya umur brapa?
Jika tdk boleh tolong beri alasan atau pendapat πŸ˜‰?

Mbak @Tya Navratilova , tks ya sudah berpartisipasi.
Kalau Menukil dari artikel yang mengambil pendapat syekh Abdul β€˜Aziz bin β€˜Abdillah bin Baz, Bahwa
Selama anak tersebut di bawah tujuh tahun, maka tidak ada aurat yang terlarang dilihat baginya, baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan. Tidak mengapa memandikan atau membantu mereka ketika mandi. Semuanya tidaklah mengapa. Adapun jika anak tersebut sudah di atas tujuh tahun, maka jangan lakukan. Tutuplah aurat mereka dan jangan aurat mereka disentuh kecuali bila ada hajat. Kalau ada hajat, maka tidak mengapa jika ibu atau pembantunya memandikan mereka ketika anak tersebut belum bisa mandiri untuk mandi.

Dan ini artikel yang lainnya.
https://rumaysho.com/1833-ayah-melihat-aurat-puterinya.html

Saat Anak Punya Kebiasaan Mandi Bersama Orang Tua, Kapan Harus Dihentikan?
https://m.detik.com/health/ulasan-khas/2429472/saat-anak-punya-kebiasaan-mandi-bersama-orang-tua-kapan-harus-dihentikan

5. Erna
Bagaimana membuat hubungan Ayah dan anak perempuan lebih dekat, sedangkan ayah tipe kaku dan enggan bermain dengan anak?

Mbak @erna leri , terima kasih ya pertanyaaannya.
Ini jadi bahan diskusi kami juga di kelompok 7

Coba ini mbak :

  1. Sebenarnya kuncinya ada pada diri Ayah. Merubah dirinya untuk menjadi Ayah yang menyenangkan bagi anak, menjadi teman, bahkan sahabat terbaik anak. Ingin seperti apakah ayah dikenang oleh anaknya. Maka berubahlah.
  2. Pada anak usia balita, bisa beraktifitas bareng, bercerita atau mendongeng. 10 menit juga sudah cukup.
  3. Pada anak usia 7 tahun ke atas, bisa membuat 1 hari khusus anak. Misal hari abang Ian. Ajak anak nonton, makan bareng, ke bengkel, dll. Lakukan aktivitas yang mana baik Ayah dan anak bisa menikmati bersama.
  4. Ayah lebih sering berinteraksi dengan anak, maka ayah akan lebih mengenal anak. Sehingga akan jadi sahabat yang menyenangkan.

Biasanya suami/ayah enggan ikut terlibat pengasuhan anak/rumah tangga karena mungkin kebanyakan dari kita (istri) lebih ingin berbagi “beban” daripada berbagi “kebahagiaan” dlm pengasuhan anak 😊

Coba deh, kita perlihatkan kepada suami bahwa mengasuh/mendidik anak itu adalah hal yg membahagiakan & menyenangkan. Biasanya suami tertarik ingin terlibat di dalamnya 😊

6. Yani
Bagaimana merubah paradigma Ayah yg udh mendarah daging dan terpapar sejak kecil bahwa Ayah cari nafkah, Ibu urus anak ?

Hai mbak @Yani IIP , benar banget. Itu sudah seperti kaidah umum ya mbak.
Sebaiknya dimulai dari kita sebagai istri. Istri membantu suami untuk menjadi ayah yang lebih percaya diri dalam mengemban amanahnya. Tumbuhkan morivasinya untuk terlibat dalam pengasuhan. Dengan kalimat yang santun dan tidak menyalahkan serta menuntut.
Kirimi suami video-video tentang aktivitas anak sehari-hari, sehingga tumbuhlah kerinduannya dan keinginannya untuk ikut membersamai anak.
Memang tugas mencari nafkah adalah tugas utama / ladang jihad Ayah. Namun memelihara istri dan keluarga dari api neraka juga tugas utama seorang Ayah. Itu dalilnya jelas. Tercantum dalam alqur’an. Hehehe, maaf jadi keluar dalil.
Bila semua itu belum berhasil, mari kita doakan pasangan kita dalam shalat sujud kita, agar beliau berubah. Allah adalah sebaik-baik tempat meminta.

Semangad ya untuk kita semua.

7. Yopi Tessa
Krn hubungan ayah yg LDR.
Ketika ayah jauh, bunda sudah menerapkan aturan. Tapi ketika ayah di rumah, aturan berubah, … itu yg membuat anak2 kadang seperti berontak.
Itu bagaimana menyikapinya…

Mbak @yopie “WedangJaheSecang” , LDR itu memang sesuatu ya.
Jangankan yang LDR, yang tidak saja sering terjadi pelanggaran aturan (ini mah saya).

Kita lanjut ya. Bila LDR, maka:

  1. Perlunya membuat visi misi keluarga, sehingga suami istri paham dan menjadikan visi misi itu sebagai guidance. Plus tujuan pengasuhan.
  2. Perlunya sosialisasi untuk setiap peraturan yang diterapkan dalam keluarga. Update kepada suami bila ada perubahan.
  3. Perlunya konsistensi dalam menerakan aturan. Karena aturan itu untuk disepakati dan dijalankan bukan untuk dilanggar.
  4. Bila terjadi pelanggaran, orang tua memberikan konsekuensi yang telah disepakati. Sehingga anak paham, bila melanggar aturan akan ditindak.

Kesimpulan

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ
Sesibuk apapun seorang ayah dalam mencari nafkah, ia tetap wajib untuk memberikan waktu bagi anak-anaknya.
Saat seorang ayah bisa meluangkan waktu yang lebih untuk mendidik anaknya, ayah bisa melihat dan berperan aktif dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak secara signifikan.
Jika seorang ayah mampu mendidik anaknya dengan baik,InsyaAllah anak akan menjadi lebih hebat dari ayahnya.
Tugas seorang ayah sangat berat.Mari para bunda, bantu ayah lebih percaya diri mengemban amanahnya.Selalu berdoa memohon pertolongan Allah subhanahu wata’ala agar dimampukan mendidik anak dengan baik.
πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas

Bunsay Level 11 Day 6: “SEX ABUSE: How to keep your kids safe”

Selamat datang di diskusi siang ini yang akan disampaikan oleh Kelompok 6.
Pada kesempatan ini kami akan menyajikan tema β€œSEX ABUSE: How to keep your kids safe”
Kelompok 6 terdiri dari :
@~ Yulita Ika Pawestri ~
@Mbakdee
@febriana trihandayani
bestari

Maraknya kasus kekerasan pada anak belakangan ini menyebabkan banyak orang tua menjadi khawatir dan was-was. Sebagai orang tua, kita wajib belajar untuk dapat membentengi anak dari perbuatan tersebut.

This slideshow requires JavaScript.

Materi kelompok 6 dalam format PDF dapat diunduh disini

Pertanyaan

1. Fara
Bagaimana cara mewaspadai lingkungan sekitar?
Seringkali, baca berita, pelaku sex abuse adalah orang terdekat, dan orang yang baik, tidak ada tanda tanda aneh. Setelah kejadian, baru tahu.

Betul, sering kali pelaku pelecehan seksual justru orang sekitar kita yang tidak kita sangka ya,, karena kesannya orangnya baik-baik saja..
tentunya setelah kita memberikan bekal pendidikan seks yang cukup ke anak (termasuk mengajarkan anak tentang tidak ada orang yang boleh menyentuh bagian pribadi, dll) kita juga harus waspada dengan orang-orang yang bisa jadi potensial melakukan pelecehan seksual.

Karakteristik Pelaku Pelecehan Seksual
Pelaku pelecehan seksual pada anak atau pedofil biasanya merayu anak-anak secara bertahap. Pertama-tama, ia memberikan perhatian khusus pada calon korbannya, umumnya anak yang kelihatan tidak berdaya dan penurut sehingga mudah dikendalikan. Ia mungkin juga mencoba mendapatkan kepercayaan orang tuanya dengan berpura-pura menaruh minat yang tulus kepada si anak dan keluarganya. Sedikit demi sedikit, ia mulai mengadakan kontak fisik dengan si anak lewat belaian sayang atau permainan. Ia mungkin sering memberikan hadiah kepada si anak. Selanjutnya, ia mulai memisahkannya dari keluarga atau teman-temannya agar bisa berduaan saja dengan si anak. Setelah si pedofil mendapatkan kepercayaan anak serta orang tua, ia siap beraksi. Ia mungkin memanfaatkan keingintahuan wajar si anak tentang seks, mengajaknya mengadakan β€œpermainan istimewa” rahasia, atau memperlihatkan pornografi kepada anak supaya perilaku demikian tampak normal. Setelah berhasil memperkosa, ia akan berusaha membungkam si anak dengan berbagai taktik licik, seperti mengancam, memeras, dan menyalahkan. Dengan mengenali karakteristik pelaku, Anda akan lebih siap untuk bertindak dalam mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

2. Yani
Ini bahasannya seru dan ngeri2 gimana gt yah, terima kasih kelompok 6 ❀
Bagaimana cara mengobati trauma dr tontonan/bacaan atau berita terkait sex abuse ? atau malah trauma dr penderita / pelaku sex abuse ?

Untuk mengatasi trauma, Kemensos sudah menyusun materi yg kemudian akan menjadi acuan utk mengatasinya.. Rehabilitasi bagi pelaku dan korban kekerasan seksual menjadi poin penting dalam materi tersebut.
Karena tidak ingin ada residivis pelaku kejahatan seksual maupun potensi bertambahnya pelaku baru dari bekas korban kekerasan seksual. Karena itu, rehabilitasi harus menyeluruh, baik kepada korban, keluarga korban dan pelaku.
Seperti kita lihat pada slide, faktor historis (pengalaman terdahulu) menjadi salah satu faktor dr korban, kemudian menjadi pelaku

Wahhh terima kasih atas jawabannya Mba 😘
Boleh ya tanya lanjutannya… βœŒπŸ˜†
Lalu alur yg hrs kita lakukan apa atau gimana ya Mba?

Naah..
Bila kita menemui kejadian kejatahan seksual di sekitar kita..
Kita bisa menyampaikan ke pihak berwajib terdekat, boleh ke pengurus terkecil seperti RT, RW. Atau lembaga yg telah ditunjuk.
Biasanya P2TP2A…
Ini untuk Tangsel, ada infonya di sini mba..

http://p2tp2atangsel.blogspot.co.id/2013/11/apa-itu-p2tp2a-pusat-pelayanan-terpadu.html?m=1

3. Erlina
Bagaimana agar ke”parnoan” kita terhadap kemungkinan terjadinya sex abuse tidak menghalangi kebebasan anak?

Mba erlina terima kasih pertanyaannya πŸ€—
tema sex abuse pada anak ini memang otomatis membuat orang tua parno dan ngeri sendiri ya 😭
bagaimanapun yang bisa kita lakukan semata-mata ikhtiar semaksimal mungkin membekali anak-anak kita dengan pencegahan yang bisa lakukan, diantaranya telah disebutkan di slide ya..
tentunya kita juga harus banyak-banyak-banyaak banget berdoa agar anak-anak kita dilindungi Allah.. jika ikhtiar membekali anak dan doa telah kita maksimalkan, plus komunikasi kita dan anak berjalan dengan baik, insyaaAllah kita bisa lebih tenang dalam mendampingi anak ya..

Terimakasih jawabannya mbak… mmmm saya ga bisa berenti ngintipin anak saya yang ada didalam ruangan les bersama guru laki lakinya. 😬

lesnya privat kah mba? iya mba,, anaknya dibekali ttg underwear rule y mba,, plus jika anak mendapati hal-hal yang tidak wajar, harus langsung teriak πŸ™ˆ

4. Adit
Hampir sama dengan pertanyaan mba Fara. Gimana kalau pelakunya malahan, orangtua atau salah satu dari orangtua korban?
Tentunya sbg anak sudah biasa disentuh oleh orangtua. Dan ada kasus yang sang ayah yang malahan melakukan sex abuse terhadap putrinya atau saudara laki-laki kepada saudara perempuan nya. Kalau seperti ini, bagaimana mencegahnya?

Terima kasih pertanyaannya mbak Adit..
Kok hatiku jadi gerimis, baca pertanyaannya ya.. πŸ˜₯
Bismillah saya coba jawab sedikit pertanyaannya yaa…

Maka dari itu perhatian, komunikasi antar anggota keluarga tidak boleh putus.
Kita sebaiknya tdk cuek begitu saja..
Mendengarkan cerita anak dgn seksama..
Dan seperti yg sudah tercantum di slide, kita sbg org tua harus banyak belajar..
Mulai dr komunikasi produktif, hingga fitrah seksualitas..
Seperti di kelas bunsay ini..

Dengan mengajarkan anak fitrah seksualitas sesuai tahapan usia, diharapkan anak akan lebih peka terhadap kejahatan2 yg mengintai di sekitarnya

βœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊ

Kesimpulan

Pada dasarnya pendidikan fitrah seksualitas memiliki 3 tujuan utama :
– agar anak mengerti tentang identitas seksualnya
– agar anak mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya
– untuk mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Jikaa pendidikan fitrah seksualitas ini tidak terlaksana dengan sempurna pada tiap tahapnya, dapat berakibat pada penyimpangan seksual yang bermuara pada kejahatan seksual, selain penyimpangan terkait peran keayahbundaan, dengan anak sebagai pelaku atau korban.

βœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊβœ’πŸ“–πŸ’πŸŒΊ

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching
#FitrahSeksualitas